Love is
blind
Bukan Cuma sekali aku diperlakukan seperti ini oleh orang yang sangat aku sayang , orang yang slalu mempunai tempat istimewa dihatiku. Tapi entah dianggap apa aku ini di hidupnya. Berulang kali dia mengulangi kesalahan yang sama dan berulang kali juga aku memberi kesempatan untuk mengubah sikapnya berharap akan ada keajaiban antara aku dengannya. Meski aku tau dari dulu sifatnya memang seperti itu. Tak pernah ingin mengerti tapi selalu menuntut ingin dimengerti. Sebenarnya aku sudah lelah dengan semua ini tapi rasa cintaku berhasil mengalahkan rasa lelah yang slalu menghampiriku setiap saat. Hari ini tepatsatu tahun kami pacaran , Revan mengajakku ke taman tempat dimana dia dulu menyatakan perasaanya padaku. Tepat jam empat sore aku menunggunya, sampai akhirnya jam sudah menunjjukkan jam enam tapi dia masih belum datang. Tiba-tiba dia menelfon dan mengatakan bahwa dia tidak bisa menemuiku hari ini karena kelelahan setelah pergi dengan Vivi. Vivi adalah pacar ke-2 Revan. Sebelum Revan pacaran dengan Vivi dia sempat meminta izin padaku , alasannya dia hanya ingin mempermainkan Vivi. Vivi memang terkenal playgirl.
@sekolah
Hari ini aku tak
bersemangat tentu saja sahabatku jadi heran dengan sikapku.
“ Lis , kok kamu sering melamun sih, kamu ada masalah yah?
Cerita dong!” tanya Sinta sahabatku. Dan memang tak ada yang bisa aku
sembunyikan padanya. Akhirnya aku menceritakan semuanya. Dia hanya diam dan
manggut-manggut mendengar ceritaku dan berkata
“ kamu seharusnya bisa belajar dari pengalaman Chacha yang
pernah bersama Revan , Revan memang dari dulu wataknya begitu , keras,
egois,kadang penyayang kadang juga tidak. Kamu masih mending baru setahun, nah
Chacha dulu sudah menderita selama lebih dari tiga tahun bahkan hampir empat
tahun terbelenggu.
Entah apa, penjelasan
apa pun tak akan mungkin bisa mengubah perasaanku pada Revan. Sehari setelah
Revan mengingkari janjinya untuk bertemu denganku , dia tiba-tiba datang
membawakanku sebuah boneka lucu berwarna kuning , kuning memang adalah warna favoritku.
Memang ini bukan yang pertama kalinya Revan memberiku hadiah tapi aku tetap
merasa sangat senang karena di balik sikapnya yang sangat tidak disukai orang
lain dia masih memilii sisi positif.
@Di Rumah
Di rumah aku tinggal
sendiri karena ayah dan ibuku sedang ada tugas ke luar kota. Di sini aku hanya
bersama 2 pembantu. Di luar rumah terdengar suara yang sedang bercakap-cakap
sepertinya tidak Cuma 2 orang saja tapi mungkin lebih dari 3 orang. Di balik jendela
aku berusaha melihatnya meski cahaya yang kudapat hanya sedikit membuat
penglihatanku menjadi samar-samar tapi aku masih bisa mengenali suara mereka
semua. Yah disana ada Vino , Andi , Fauzi , Vivi , Mhita , & Angel.
Seperinya mereka punya pasangan masing-masing. Dan ternyata itu memang benar
karena setelah mereka bubar dari depan rumah Angel menelfonku. Angel adalah
temnku , meski usia terpaut jauh. Dia menceritakan bahwa dia dan Andi sudah
pacaran , sedangkan Fauzi dan Vivi sedang PDKT. Lalu Vino dan Mhita sudah
menjalin hubungan juga. Disini aku hanya bisa termenung. Tapi bukan Vivi dan
Fauzi yang kupikirkan melainkan sahabatku Sinta. Dari dulu dia memendam
perasaan pada Andi yang ternyata sudah menjadi milik Angel. Entah apa yang
harus aku katakan padanya. Aku juga tak tega mengatakan hal ini tapi aku tak
ingin dia lebih lama menderita dan keputusan akhirku adalah tetap
memberitahunya.
@Sekolah
Dengan diselimuti rasa
khawatir kata demi kata kurangkai dan mencoba mengatakannya. Setelah mendapat
respon drai Sinta aku hanya bisa tercengang kaget, karena dia tidak
memperkihatkan raut wajah yang kecewa. Dia hanya tertawa kecil setelah
mendengarku berbicara lalu lanjut dia yang berbicara.
“ kamu dari mana aja kenapa baru sadar , dia memang sudah
seminggu terakhir ini punya hubungan dengan Angel.” Respon Sinta
“ jadi kamu sudah tau semuanya ?” tanayaku
“ iya lah , apa sih yag aku nggak tau” ucapnya dengan enteng
“ tapi kok kamu bisa setenang itu, padahalkan kamu menyimpan
perasaan buat dia sudah cukup lama, dan waktu 3 tahun itu pintu hati kamu tidak
pernah terbuka untuk satu orangpun.” Jelasku pangjang lebar
“ entahlah aku juga bingung” jawabnya singkat
Itulah kata terakhir yang aku dengar hari ini darinya.
@ Rumah
Setelah sampai di rumah aku mencoba menelfon Revan untuk
mengajaknya ke taman tapi nomornya sibuk. Tampa sengaja aku melihat motornya
melintas di depan rumahku , yah dia pergi bersama Angel. Aku mengikutinya dari
belakang, ternyata mereka sedang menuju mall. Langsung saja aku menelfon Revan
, kali ini nomornya tidak sibuk tapi setelah aku mengajaknya bertemu di taman
dia malah tidak bisa datang karena alasan dia sedang berada di rumah sakit
menjenguk neneknya. Secepatnya aku langsung menutup telfon dan segera
meninggalkan tempat itu. Aku mencoba menghbungi siapapun termasuk Sinta. Tapi
Sinta tak pernah mengangkat telfonku , semua terasa memusuhiku. Tak ada lagi
yang meyangiku. Semua menjauh dan serasa menjadikanku orang yang tidak pantas
ada di sisi mereka. Hanya Rini yang mengangkat telfonku, dari sanalah aku bisa
meminta tolong untuk membuatku bisa berbicara dengan Sinta. Di situlah aku
menceritakan semua yang ku alami hari ini pada Sinta.
@ Sekolah
Entah setan apa yang sudah merasukiku sampai aku bisa menyuruh
sahabatku menjadi jembatan untuk aku dengan Andi. Dan kebetulan hubungan Andi
dengan Angel sudah berakhir , 2 hari pendekatan aku sudah bisa memiliki Andi.
Aku sengaja memperlihatkan hubunganku dengan Revan dan Angel. Sinta sangat
mendukung apa yang aku lakukan mungkin karena dia sudah jenuh melihatku
ditindas oleh Revan saat kami msih bersama dulu. Dan selama ini aku sudah
dibutakan oleh cinta. Cintaku yang dulu untuk Revan tapi sekarang sudah ada
Andi. Awalnya Andi hanya kujadikan sebagai alat untuk membuat Revan menjadi
panas. Ternyata rencanaku berhasil tapi setelah berjalan beberapa bulan
perasaanku pada Andi menjadi nyata, tak ada pura-pura lagi tak ada sandiwara
ataupun pembalasan dendam untuk Revan.
Cintaku pada Revan
membuatku buta dan tak bisa melihat cinta yang lain. Cinta yang lebih indah.
Dan bisa membuatku bahagia. Bukan Cuma aku yang mendapatkan seseorang yang
istimewa tapi Sinta juga mendapatkan orang yang bisa membuatnya bahagia dia
adalah Ridho yah Sinta memang menyukai tipe seorang lelaki yang dewasa mampu
membinanya ke arah yang positif dan yang pastinya punya masa depan yang cerah.
Meski masa depan Andi tak secerah Ridhotapi aku tetap mencintainya. Jika hatiku
sudah memilih satu cinta , itu akan sulit berpindah. Kadang itu akan membuatku
tersiksa , tapi tidak dengan hubungan yang aku jalani dengan Andi.