Senin, 25 November 2013

cerpenku


Love is blind

  Bukan Cuma sekali aku diperlakukan seperti ini oleh orang yang sangat aku sayang , orang yang slalu mempunai tempat istimewa dihatiku. Tapi entah dianggap apa aku ini di hidupnya. Berulang kali dia mengulangi kesalahan yang sama dan berulang kali juga aku memberi kesempatan untuk mengubah sikapnya berharap akan ada keajaiban antara aku dengannya. Meski aku tau dari dulu sifatnya memang seperti itu. Tak pernah ingin mengerti tapi selalu menuntut ingin dimengerti. Sebenarnya aku sudah lelah dengan semua ini tapi rasa cintaku berhasil mengalahkan rasa lelah yang slalu menghampiriku setiap saat.  Hari ini tepatsatu tahun kami pacaran , Revan mengajakku ke taman tempat dimana dia dulu menyatakan perasaanya padaku. Tepat jam empat sore aku menunggunya, sampai akhirnya jam sudah menunjjukkan jam enam tapi dia masih belum datang. Tiba-tiba dia menelfon dan mengatakan bahwa dia tidak bisa menemuiku hari ini karena kelelahan setelah pergi dengan Vivi. Vivi adalah pacar ke-2 Revan. Sebelum Revan pacaran dengan Vivi dia sempat meminta izin padaku , alasannya dia hanya ingin mempermainkan Vivi. Vivi memang terkenal playgirl.
  @sekolah
  Hari ini aku tak bersemangat tentu saja sahabatku jadi heran dengan sikapku.
“ Lis , kok kamu sering melamun sih, kamu ada masalah yah? Cerita dong!” tanya Sinta sahabatku. Dan memang tak ada yang bisa aku sembunyikan padanya. Akhirnya aku menceritakan semuanya. Dia hanya diam dan manggut-manggut mendengar ceritaku dan berkata
“ kamu seharusnya bisa belajar dari pengalaman Chacha yang pernah bersama Revan , Revan memang dari dulu wataknya begitu , keras, egois,kadang penyayang kadang juga tidak. Kamu masih mending baru setahun, nah Chacha dulu sudah menderita selama lebih dari tiga tahun bahkan hampir empat tahun terbelenggu.
  Entah apa, penjelasan apa pun tak akan mungkin bisa mengubah perasaanku pada Revan. Sehari setelah Revan mengingkari janjinya untuk bertemu denganku , dia tiba-tiba datang membawakanku sebuah boneka lucu berwarna kuning , kuning memang adalah warna favoritku. Memang ini bukan yang pertama kalinya Revan memberiku hadiah tapi aku tetap merasa sangat senang karena di balik sikapnya yang sangat tidak disukai orang lain dia masih memilii sisi positif.
  @Di Rumah
  Di rumah aku tinggal sendiri karena ayah dan ibuku sedang ada tugas ke luar kota. Di sini aku hanya bersama 2 pembantu. Di luar rumah terdengar suara yang sedang bercakap-cakap sepertinya tidak Cuma 2 orang saja tapi mungkin lebih dari 3 orang. Di balik jendela aku berusaha melihatnya meski cahaya yang kudapat hanya sedikit membuat penglihatanku menjadi samar-samar tapi aku masih bisa mengenali suara mereka semua. Yah disana ada Vino , Andi , Fauzi , Vivi , Mhita , & Angel. Seperinya mereka punya pasangan masing-masing. Dan ternyata itu memang benar karena setelah mereka bubar dari depan rumah Angel menelfonku. Angel adalah temnku , meski usia terpaut jauh. Dia menceritakan bahwa dia dan Andi sudah pacaran , sedangkan Fauzi dan Vivi sedang PDKT. Lalu Vino dan Mhita sudah menjalin hubungan juga. Disini aku hanya bisa termenung. Tapi bukan Vivi dan Fauzi yang kupikirkan melainkan sahabatku Sinta. Dari dulu dia memendam perasaan pada Andi yang ternyata sudah menjadi milik Angel. Entah apa yang harus aku katakan padanya. Aku juga tak tega mengatakan hal ini tapi aku tak ingin dia lebih lama menderita dan keputusan akhirku adalah tetap memberitahunya.
  @Sekolah
  Dengan diselimuti rasa khawatir kata demi kata kurangkai dan mencoba mengatakannya. Setelah mendapat respon drai Sinta aku hanya bisa tercengang kaget, karena dia tidak memperkihatkan raut wajah yang kecewa. Dia hanya tertawa kecil setelah mendengarku berbicara lalu lanjut dia yang berbicara.
“ kamu dari mana aja kenapa baru sadar , dia memang sudah seminggu terakhir ini punya hubungan dengan Angel.” Respon Sinta
“ jadi kamu sudah tau semuanya ?” tanayaku
“ iya lah , apa sih yag aku nggak tau” ucapnya dengan enteng
“ tapi kok kamu bisa setenang itu, padahalkan kamu menyimpan perasaan buat dia sudah cukup lama, dan waktu 3 tahun itu pintu hati kamu tidak pernah terbuka untuk satu orangpun.” Jelasku pangjang lebar
“ entahlah aku juga bingung” jawabnya singkat
Itulah kata terakhir yang aku dengar hari ini darinya.
@ Rumah
Setelah sampai di rumah aku mencoba menelfon Revan untuk mengajaknya ke taman tapi nomornya sibuk. Tampa sengaja aku melihat motornya melintas di depan rumahku , yah dia pergi bersama Angel. Aku mengikutinya dari belakang, ternyata mereka sedang menuju mall. Langsung saja aku menelfon Revan , kali ini nomornya tidak sibuk tapi setelah aku mengajaknya bertemu di taman dia malah tidak bisa datang karena alasan dia sedang berada di rumah sakit menjenguk neneknya. Secepatnya aku langsung menutup telfon dan segera meninggalkan tempat itu. Aku mencoba menghbungi siapapun termasuk Sinta. Tapi Sinta tak pernah mengangkat telfonku , semua terasa memusuhiku. Tak ada lagi yang meyangiku. Semua menjauh dan serasa menjadikanku orang yang tidak pantas ada di sisi mereka. Hanya Rini yang mengangkat telfonku, dari sanalah aku bisa meminta tolong untuk membuatku bisa berbicara dengan Sinta. Di situlah aku menceritakan semua yang ku alami hari ini pada Sinta.
@ Sekolah
Entah setan apa yang sudah merasukiku sampai aku bisa menyuruh sahabatku menjadi jembatan untuk aku dengan Andi. Dan kebetulan hubungan Andi dengan Angel sudah berakhir , 2 hari pendekatan aku sudah bisa memiliki Andi. Aku sengaja memperlihatkan hubunganku dengan Revan dan Angel. Sinta sangat mendukung apa yang aku lakukan mungkin karena dia sudah jenuh melihatku ditindas oleh Revan saat kami msih bersama dulu. Dan selama ini aku sudah dibutakan oleh cinta. Cintaku yang dulu untuk Revan tapi sekarang sudah ada Andi. Awalnya Andi hanya kujadikan sebagai alat untuk membuat Revan menjadi panas. Ternyata rencanaku berhasil tapi setelah berjalan beberapa bulan perasaanku pada Andi menjadi nyata, tak ada pura-pura lagi tak ada sandiwara ataupun pembalasan dendam untuk Revan.
  Cintaku pada Revan membuatku buta dan tak bisa melihat cinta yang lain. Cinta yang lebih indah. Dan bisa membuatku bahagia. Bukan Cuma aku yang mendapatkan seseorang yang istimewa tapi Sinta juga mendapatkan orang yang bisa membuatnya bahagia dia adalah Ridho yah Sinta memang menyukai tipe seorang lelaki yang dewasa mampu membinanya ke arah yang positif dan yang pastinya punya masa depan yang cerah. Meski masa depan Andi tak secerah Ridhotapi aku tetap mencintainya. Jika hatiku sudah memilih satu cinta , itu akan sulit berpindah. Kadang itu akan membuatku tersiksa , tapi tidak dengan hubungan yang aku jalani dengan Andi.

my dreams © 2008 Por *Templates para Você*