Selasa, 20 Agustus 2013

my cerpen


Tiada guna lagi
Hubungan yang aku jalani bersama Rico kini kandas sudah. Aku  tak tau sebenarnya apa salahku sampai ingin mengakhiri semuanya . Tampa sebab dan alasan yang pasti . Tapi aku bersyukur tuhan telah menjauhkanku dari orang-orang yang memang seharusnya tidak kumiliki & untung saja aku bisa langsung bangkit tampa uluran tangan dari orang lain

@Angkot
“ Vi, kok bisa sich kamu putus ma Rico?” tanya Ita
“ Emang salah yah “ jawabku sekenanya
“ Tapi kan kalian sudah setahun pacaran “
“ Mau setahun , dua tahun , atau sepuluh tahunpun itu semua bisa berakhir “ ucapku
@ Sekolah
“ Vi , atas nama kakakku Aku minta maaf yah”  ucap Sinta dengan wajah memelas di hadapanku
“ Itu nggak usah di bahas lagi , lagian dunia nggak mungkin kiamat kalo aku putus ma dia “
Tet………………tet……………..
Kami berdua langsung masuk ke kelas , duduk manis sambil menunggu pak Edo , guru sejarah paling ganteng seantero sekolahan ( lebay )
Pelajaran berlangsung dengan aman dan tertib .
@Pulang sekolah
Dengan gaya 5L+G( letih,,lesuh,,lunglai,lapar gila)berjalan menuju gerbang.
”aaaaawwwwwaaaaaaaaaaassssssssss”

Aku sadar & ku sudah ada di sebuah  ruangan asing , kepalaku terasa sakit ,
“ Astaga kepalaku kenapa?” teriakku begitu histeris
Tiba-tiba pintu terbuka & ada seseorang yang masuk entah itu siapa aku tak bisa mengenalinya .
“ Kamu nggak papa kan “ tanyanya padaku  sambil menempelkan tangannya di dahiku
“ Nggak kok “ jawabku sekenanya
“Sorry yah tadi aku nyerempet kamu sampai luka kayak gitu “ ucapnya
“ Oohhh, jadi aku keserempet yahh,” ucapku sambil manggut-manggut
“ Iya , & kata dokter hari ini kamu udah boleh pulang , aku antar yah “ ajaknya
“ Serius nih “ ucapku
“ Iya , serius”

 @ Sekolah
Hari ini sekolah di hebohkan karena pak edo akan di gantikan oleh guru baru . Semua siswi demo memakai spanuk di depan ruang guru , mereka tidak rela pak Edo di ganti oleh guru baru . Para guru menjadi kewalahan dengan tingkah semua siswi. Tiba-tiba ada seseorang  keluar dari ruang guru yang sontak mebuat susana hening seketika . Salah satu guru angkat bicara bahwa guru yang berdiri di sampingnya adalah guru yang akan menggantikan pak Edo . Langsung saja spanduk berjatuhan di lantai semua siswi menjadi senyum-senyum sendiri  & perlahan mereka sudah bubar.
“Sepertinya aku mengenal orang itu “ batinku
Meski semuanya sudah bubar aku masih saja berdiri  mematun memandangi guru itu
“ Astagaaa, itu adalah orang yang udah nyerempet aku ,& yang lebih mengagetkannya lagi Rico berdiri di sampingnya, mereka terlihat begitu akrab”
Aku bergegas masuk ke kelas

@ Kelas
Di dalam kelas semua menjadi tidak sabar untuk belajar padahal tadi mereka sangat tidak merelakan pak Edo di ganti oleh guru lain tapi sekarang semua berbalik 180 derajat .                                                                                                         
Saat guru itu masuk semua pandangan tertuju padanya . Di saat dia senyum semuanya jadi luluh , tampa sengaja mata kami bertemu segera saja aku mengarahkan pandanganku ke arah lain & pura-pura sibuk . Pelajaran memang berjLan lancar tapi ku sangat tidak suka , bukan dengan cara mengajar pak Rendra tapi karena siswi lain selalu mencari perhatian padanya Hhhhhhhhhhhuuuuuufffffffffffffftttttttttt . Setelah sejarah usai sekarang aku pergi untuk mengganti baju , sekarang giliran olahraga yang harus ku hadapi sebelum ke tempat terindah di sekolah ini . Seperti janji ibu Desi minggu lalu bahwa pelajaran hari ini  tentang basket . Dari dulu aku tidak suka dengan yang namanya basket . Dengan melihat bola basket aku menjadi teringat dengan Rico . Yah gara-gara bola basket lah aku jadi bisa mengenal dia , setiap seminggu sekali aku pasti kena bola basket .
Tapi yang membuatku makin jengkel hari ini adalah rico menggantikan ibu Desi. Meski Cuma satu bulan, tapi itu akan terasa sangat lama
Aku hanya bisa memegang bola basket & menghayal entah kemana. Tiba-tiba serasa ada tangan yang memegang tanganku dan membingbingnya untuk memasukkan bola ke ring. Aku sudah sangat tau kalau itu adalah Rico. Cara dia memegang tanganku masih sama seperti dulu, aku berbalik menatapnya sinis. Untung saja bel sudah berbunyi jadi aku bisa menghentikan tatapan kejamku padanya. Tapi sebelum aku bergegas meninggalkannya dia sudah lebih dulu mencegatku dengan memegang tanganku
“ Vi tunggu “
“ Ada apa pak “ tanyaku yang sok sopan padanya 
“ Aku masih sayang ma kamu Vi , ternyata setelah mengatakan kita pisah itu, aku sadar aku masih sangat cinta sama kamu “ ucapnya yang seakan-akan masih berharap padaku , tapi aku segera meninggalkannya di ruang olahraga
@ Kantin
Yah pada akhirnya aku bisa berada di surga sekolah, seperti biasa aku memesan bakso & sebotol minuman. Tiba-tiba pak Rendra duduk di depan meja yang ku tempati untuk makan.
“ Masih ingat sama aku kan “ tanya pak Rendra
“Hehe, iya pak “ ucapku
“ Emang aku udah tua yah kamu panggil pak “ tanyanya lagi
“ Enngak kok pak , aku kan Cuma mau ngehormatin bapak “
“ Ya udah kalo di luar jangan panggil pak yah “
“ Sip deh pak”
Sejak saat itu aku menjadi akrab dengan pak Rendra & di luar kami sering bertemu baik itu di sengaja ataupun tidak tapi kebanyakan kami sengaja bertemu di toko buku. Karena kebetulan hobi kami sama yaitu membaca novel. Walaupun dia seorang guru sejarah tapi dia tidak membosankan malah lebih bisa menjadi penyair profesional , setiap kata yang terucap dari bibirnya bagai sebuah alunan indah yang higgap di daun telinga dan tinggal di relung hati .
Hari ini Rendra mengajakku bertemu di taman tapi setelah sampai di taman yang ku temui malah Rico
“ Vi, kenapa sich kalo aku mau ketemu sama kamu itu susah banget , tapi giliran Rendra kamu cepet”
“ Yah beda dong kamu kan bukan siapa-siapa aku lagi, Cuma sebatas murid dan guru.”
“ Tapi sikap kamu ke Rendra itu beda “
“ Itu karena aku suka ma Rendra dan dia juga care ma aku “
“Tapi aku masih sayang ma kamu “
“Tapi semuanya dah nggak ada gunanya lagi, aku dah terlanjur luka Ric jadi simpan saja sayang kamu buat cewek yang lebih baik dari aku”

Tiada guna lagi mengharapmu untuk kumiliki
Takkan ada lagi kesempatanku untuk kembali
Seluruh cintaku ,segenggam maafku
Takkan mungkin bisa menggantikan salahku
Bagaimana lagi bila itu yang harus terjadi
Dengan besar hati ku terima semua ini
Kau buat diriku terbunuh cintaku
Apalah dayaku ini memang salahku……………..
@Toko buku
Tampa sengaja aku bertemu dengan Rendra
“ Vi sorry yah bukan aku yang datang saat itu karena Rico bersih keras untuk ketemu ma kamu , jujur aja selama ini aku punya perasaan ma kamu “
“ kok bisa “( sok kaget padahal senengnya minta ampun )
“ iya tapi rico dah nembak kamu duluan jadi aku lebih milih buat mundur , emang kamu dulu nggak pernah nrima puisi dari aku yah?”
“ puisi? Jadi kamu yang slalu ngirim puisi, aku kira rico soalnya inisialnya r dan pantesan aja rico nggak pernah ngebahas soal puisi setelah kami pacaran.”
“ aaaaaaappppaaaaaahhhhhhhhhhh! Jadi selama ini kamu ngira rico yang udah ngirim semua puisi itu?”
“ iya, dan alasan aku nerima dia karena puisi-puisi indah itu”
“ sekarang kamu dah tau semuanya, kalo gitu aku boleh nanya sesuatu nggak?”
“ apa?”
“ apa masih ada tempat di hati kamu buat aku?”
“ di hatiku akan slalu ada tempat tapi sayangnya tempat itu sudah ada pemiliknya , dan sudah di kontrak untuk selamannya!”
“ siapa?”
“kamu”
“ beneran nich,” ucap rendra sambil menggenggam erat tanganku.
Akhirnya aku bisa bersama orang yang yang menurutku bisa menjagaku dan menjaga perasaanya padaku. Di sekolah kami memang tidak memperlihatkan hubungan kami sebagai sepasang kekasih tapi hanya sebagai murid dan guru. Dan akhir cerita rico kini sudah tak berani memandangku lagi. Mungkin dia sudah sadar atau sudah lelah menungguku. Peyesalan memang datang terlambat . dari dulu aku slalu tidak ingin mengatakan kata putus pada pacarku karena aku tak ingin menyesal di kemudian hari , sebab penyesalan itu tak ada gunanya lagi.

0 komentar:

my dreams © 2008 Por *Templates para Você*